BAB I
PENDAHULUAN
Siapa yang
tidak kenal ikan lele. Orang indonesia sudah barang tentu akrab dengan nama
ikan lele. Ikan lele adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah
dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki
"kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.
Meski ikan lele dianggap sebagai musuh dikolam atau sebagai predator,semua
orang akan mengangguk setuju jika dikatakan daging lele enak dan gueih, jarang
tamu yang menolak jika disuguhi pecak lele atau lele goreng, hampir di setiap
ruas jalan perkotaan sudah banyak dijual makanan yang menggunakan bahan dari
ikan yang satu ini, bahkan yang agak unik bagi orang awam jika ada yang
menemukan benih atau lele dewasa berwarna putih atau belang pastilah akan
dilibatkan pada cerita-cerita mistik.
Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antaralain: ikan
kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan
pintet (Kalimantan Selatan),ikan keling (Makasar), ikan
cepi (Bugis), ikan leleatau lindi (JawaTengah).
Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan
keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca
tre trang(Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish,
siluroid, mudfish dan walking catfish. Ikan lele
tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai dengan
arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air.
Dari sinilah kami akan mencoba membahas lebih jauh mengenai ikan lele.
Dan rumusan masalah yang akan kami bahas tersebut adalah:
1.
Klasifikasi dari ikan lele?
2.
Ciri-ciri ikan lele baik dari morfologi, anatomi maupun sifat-sifat
biologisnya?
3.
Peranan ikan lele baik yang menguntungkan maupun yang merugikan bagi manusia?
A. KLASIFIKASI IKAN LELE ( Clarias batrachus )
Kingdom : Animalia
Sub-kingdom : Metazoa
Phyllum :
Chordata
Sub-phyllum :
Vertebrata
Kelas :
Pisces (ikan yang punya insang untuk bernapas)
Sub-klas :
Teleostei ( ikan bertulang keras )
Ordo :
Ostariophysi ( ikan yang dirongga perutnya sebelah atas ada tulang sebagai alat
keseimbangan / sebagai tulang weber )
Sub-ordo :
Siluroidea ( berkulit licin, tidak bersisik)
Familia :
Clariidae ( kepala gepeng dan mempunyai alat pernapasan tambahan)
Genus : Clarias
Species : Clarias
batrachus
B. MORFOLOGI IKAN LELE ( Clarias batrachus )
Tidak seperti ikan lainya, agak sulit untuk mengatakan bentuk badan lele
secara tepat. Tengah badanya mempunyai potongan membulat, dengan kepala pipih
kebawah (depressed), sedangkan bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih
kesamping (compressed), jadi pada lele ditemukan tiga bentuk potongan melintang
( pipih kebawah, bulat dan pipih kesamping).
Kepala bagian atas dan bawah tertutup oleh pelat tulang. Pelat ini
membentuk ruangan rongga diatas insang. Disinilah terdapat alat pernapasan
tambahan yang tergabung dengan busur insang kedua dan keempat. Mulut berada
diujung moncng (terminal), dengan dihiasi 4 pasang sungut. Lubang hidung yang
depan merupakan tabung pendek berada dibelakang bibir atas, lubang hidung sebelah
belakang merupakan celah yang kurang lebih bundar berada di belakang sungut
nasal. Mata berbentuk kecil dengan tepi orbitalyang bebas.
Sirip
ekor membulat, tidak bergabung dengan sirip punggung maupun sirip anal. Sirip
perut berbentuk membulat dan panjangnya mencapai sirip anal. Sirip dada
dilengkapi sepasang duri tajam / patil yang memiliki panjang maksimum mencapai 400 mm. Patil ini beracun terutama pada ikan ikan remaja,
sedangkan padaikan yang tua sudah agak berkurang racunya.
Ikan ini memiliki kulit berlendir dan tidak bersisik (mempunyai pigmen
hitam yang berubah menjadi pucat bila terkena cahaya matahari, dua buah lubang
penciuman yang terletak dibelakang bibir atas, sirip punggung dan dubur
memanjang sampai ke pangkal ekor namun tidak menyatu dengan sirip ekor, panjang
maksimum mencapai 400 mm.
C. ANATOMI IKAN LELE ( Clarias batrachus )
Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut Aborescen organ
yang merupakan menbran yang berlipat-lipat penuh dengan kapiler darah. Alat ini
terletak didalam ruangan sebelah atas insang. Dalam sejarah hidupnya lele lele
harus mengambil oksigen dari udara langsung, untuk itu ia akan menyembul
kepermukaan air. Oleh karena itu jika pada kolam banyak terdapat eceng gondok
ikan ini tidak berdaya.
Pada ikan lele, gonad ikan lele jantan dapat dibedakan dari ciri-cirinya
yang memiliki gerigi pada salah satu sisi gonadnya, warna lebih gelap, dan
memiliki ukuran gonad lebih kecil dari pada betinanya. Sedangkan, gonad betina
ikan lele berwarna lebih kuning, terlihat bintik-bintik telur yang terdapat di
dalamnya, dan kedua bagian sisinya mulus tidak bergerigi. Sedangkan organ –
organ lainya dari ikan lele itu sendiri terdiri dari jantung, empedu, labirin,
gonad, hati, lambung dan anus.
D. SIFAT-SIFAT BIOLOGIS IKAN LELE ( Clarias
batrachus )
Lele tidak pernah ditemukan di air payau atauair asin, kecuali ikan lele laut yang tergolong ke dalammarga dan suku yang berbeda. Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan,
rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada
air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.
Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam
hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat
gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan. Ada sedikit perbedaan
dikalangan ilmuwan dalam menggolongkan ikan lele ini. Ada yang memasukan ikan
lele ini kedalam ikan pemakan daging (karnivora). Adalagi yang memasukanya
kedalam omnivora.
E. PERANAN
IKAN LELE ( Clarias batrachus )
Keunggulan ikan lele dibandingkan dengan produk hewani lainnya adalah
kaya akan Leusin dan Lisin. Leusin (C6H13NO2)
merupakan asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak
dan menjaga keseimbangan nitrogen. Leusin juga berguna untuk perombakan dan
pembentukan protein otot. Sedangkan Lisin merupakan salah satu dari 9 asam
amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringnan. Lisin
termasuk asam amino yang sangat penting dan dibutuhkan sekali dalam pertumbuhan
dan perkembangan anak. Pasalnya, asam amino ini sangat berguna untuk
pertumbuhan dan perkembangan tulang pada anak, membantu penyerapan kalsium dan
menjaga keseimbangan nitrogen dalam tubuh, dan memelihara masa tubuh anak agar
tidak terlalu berlemak. Lisin juga dibutuhkan untuk menghasilkan antibody,
hormone, enzim, dan pembentukan kolagen, disamping perbaikan jaringan. Tak
kalah pentingnya, lisin bisa melindungi anak dari cold sore dan
virus herpes.
Peranan lainya yang menguntungkan dari ikan lele adalah: Sebagai
bahan makanan Ikan lele dari jenis C. batrachus juga
dapat dimanfaatkan sebagai ikan pajangan atau ikan hias. Ikan lele
yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi
berupa serangga air, karena merupakan salah satu makanan alami ikan lele. Ikan
lele juga dapat diramu dengan berbagai bahan obat lain untukmengobati penyakit
asma, menstruasi (datang bulan) tidak teratur, hidung berdarah, kencing
darah dan lain-lain.
Selain peranan yang menguntungkan ikan lele juga dapat memiliki peranan
yang merugikan bagi manusia. Peranan yang merugikan tersebut diantaranya : Pada
ikan lele yang masih muda patilnya mengandung racun, sedangkan pada ikan lele
yang agak tua racunya agak berkurang. Ikan lele juga dapat memakan ikan-ikan
lainya atau sebagai predator.
F. Habitat
dan perilaku
Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda (Ariidae).Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa,
telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air
yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.
Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam
hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat
gelap. Di alam, ikan lele memijah padamusim penghujan. Walaupun biasanya lele
lebih kecil daripada gurami umumnya,namun ada beberapa jenis lele yang bisa
mencapai panjang 1-1,5 m dan beratnya bisa mencapai lebih dari 2 kg,contohnya
lele Wels dari Amerika.
Kebiasaan
makan
Lele mempunyai kebiasaan makan di
dasar perairan atau kolam (bottom feeder). Berdasarkan jenis pakannya, lele
digolongkan sebagai ikan yang bersifat karnivora (pemakan daging). Di habitat
aslinya, lele makan cacing, siput air, belatung, laron,
jentik-jentik serangga, kutu air, dan larva serangga air. Karena bersifat
karnivora, pakan tambahan yang baik untuk lele adalah yang banyak mengandung
protein hewani. Jika pakan yang diberikan banyak mengandung protein nabati,
pertumbuhannya lambat.
Lele bersifat kanibalisme, yaitu sifat suka memangsa jenisnya sendiri. Jika
kekurangan pakan, lele tidak segan-segan memangsa kawannya sendiri yang
berukuran lebih kecil. Oleh karena itu jangan sampai terlambat memberinya
makan. Sifat kanibalisme juga ditimbulkan oleh adanya
perbedaan ukuran. Lele yang berukuran besar akan memangsa ikan lele yang
berukuran lebih kecil.
Bab II
KESIMPULAN
Ikan lele (C. batrachus) adalah sejenis
ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin,
agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang
mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Morfologi ikan ini adalahtengah badanya
mempunyai potongan membulat, dengan kepala pipih kebawah (depressed), sedangkan
bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih kesamping (compressed). Sedangkan organ – organ lainya dari ikan lele itu
sendiri terdiri dari jantung, empedu, labirin, gonad, hati, lambung dan anus.
Peranan yang menguntungkan dari ikan yang satu ini adalh sebagai bahan
makanan karena rasanya yang enak dan gurih, juga sebagai pemberantas hama padi
yang berupa serangga air, juga banyak mengandung Leusin dan Lisin untuk
pertumbuhan anak –anak. Adapun peranan yang merugikan dari ikan lele ini adalah
pada ikan lele yang masih muda patilnya mengandung racun, sedangkan pada
ikan lele yang agak tua racunya agak berkurang. Ikan lele juga dapat memakan ikan-ikan lainya
atau sebagai predator.
G. DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. Lele
Goreng Kremes. http://resep-masak.com. Diakses 20 april 2009.
Sutanmuda. 2007. Budidaya Ikan Lele.
http://sutanmuda.wordpress.com. Diakses 20 April 2009.
Suyanto,
SR. 1991. Budidaya Ikan Lele. Jakarta: Penebar Swadaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar